Tayangan halaman minggu lalu

Kamis, 06 Desember 2012

Icon Icon Icon Icon Follow Me on Pinterest

spice up your blog

Senin, 26 November 2012

Sabtu, 04 Agustus 2012

Yang Menyebabkan Sulit Untuk Mengucapkan Kata "Ma'af"



“Maaf, saya salah..”, “Maaf, itu tadi karena saya salah paham..”. Maaf, meskipun cuma satu kata, tapi percaya atau tidak, kadang-kadang susah juga lho untuk mengucapkan kata tersebut. Apalagi kalau kita telah melakukan kesalahan yang disengaja, terkadang kata “Maaf” sangat tabu untuk dinyatakan. Tapi jangan salah, dibalik kata maaf ada manfaat dan hikmah yang bisa kita ambil. Hikmah itu sendiri tergantung dari kejadian atau kesalahan yang telah kita perbuat. Apa itu manfaatnya? Pertama, yaitu menambah kedekatan kamu dengan seseorang yang bersangkutan. Yang kedua, kamu bisa mengerti karakter seseorang hingga akhirnya kamu sedikit banyaknya mengetahui tentang sifat seseorang. Kemudian (yang terutama nih) kamu bisa memahami indahnya dari meminta maaf dan memaafkan itu sendiri.
Kita kembali ke kata “maaf”…
Mungkin kamu pernah menemukan seseorang, atau memiliki teman yang kaya’nya berat untuk mengucapkan kata “Maaf..”. Sebagai wawasan yang perlu diketahui, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang sulit untuk meminta maaf. Apa saja itu? Yukk..

Karena takut. Saya pribadi pernah mengalami hal ini. Tapi ketakutan yang dirasakan bukan karena takut untuk minta maaf, tapi karena takut justru saya harus menanggung sesuatu dari pernyataan maaf yang saya ucapkan. Biasanya ketakutan untuk meminta maaf ini dikarenakan kesalahan yang disengaja. Meskipun tidak tertutup kemungkinan ketakutan terjadi karena kesalahan yang tidak disengaja.
Karena gengsi. Gengsi, malu, egois, apalah itu namanya. Faktor ini juga bisa menjadi penyebab kenapa seseorang berkeberatan untuk meminta maaf. Jadi, kalau sama-sama gengsi, malu, atau egois, “Siapa yang mulai duluan donk..?”
Karena merasa tidak bersalah. Dalam hal ini sebenarnya memang tergantung situasinya. Ini bisa jadi karena memang bukan karena kesalahannya, atau bisa jadi memang karena belagak seperti tidak ada apa-apa.
Karena dendam. Yang ini bahaya juga nih. Ini tergantung dari karakter masing-masing individu. Meskipun sudah jelas dia yang salah, tapi justru sepertinya kata maaf, haram untuk diucapkan. Atau bisa jadi orang tersebut justru akan melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan.
Semoga faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya untuk minta maaf diatas bisa bermanfaat buat kamu. Yaa.. setidaknya perlu untuk diketahui. Meskipun kadang-kadang meminta maaf itu adalah hal yang sulit, tapi itu adalah salah satu cara untuk menjaga keharmonisan antara kamu, dan siapapun itu.
Kesimpulannya, kata maaf tidak selalu harus diucapkan oleh seseorang yang bersalah, tetapi juga baik untuk dikatakan bagi seseorang yang justru sebenarnya tidak bersalah (tergantung kondisi juga). Kenapa? Kalau misalnya kamu lagi ada konflik kecil dengan keluarga, teman, atau orang yang spesial bagi kamu, coba aja deh.. Singkirkan semua perasaan yang menghambat kamu untuk mengawali meminta maaf, dan kamu bakalan merasakan manfaat dari kata maaf. Tapi memang harus mengatakannya dengan kata “Maaf” lho (bukannya dengan mengucapkan “Sorry”, atau “Apologize”), dan juga dengan ikhlas tentunya.
Mengalah bukan berarti kalah, melainkan kalah untuk menang :-)
Di tulis kembali : 4 Agustus 2012, 05:18 PM. di berbah Reshort.

Kamis, 19 April 2012

Kutitip surat ini untuk mu (surat ibu kepada putranya) oleh: Ust. Armen Halim Naro Lc. Rahimahullohu Ta'ala

Kutitip Surat ini untuk mu
Surat seorang ibu kepada putranya.
Oleh: Ust. Armen Halim Naro Lc. Rahimahullohu Ta'ala

"orang tua pintu surga yang di tengah 'sekiranya engkau mau, maka sia-siakan lah pintu itu atau jagalah!" (Hr.Ahmad)


Kutitip surat ini, anakku! 
Nanda yang  kusayangi, di bumi Allah Ta’ala…
Segala  puji    ibu   panjatkan   ke hadirat    Allah   yang   telah   memudahkan  Ibu   untuk   beribadah  kepada-Nya. Shalawat serta  salam Ibu sampaikan  kepada   Nabi   Muhammad   shallallahu’alaihi wasallam,Keluarga dan para sahabatnya Amiin…
Wahai anakku...
Surat ini datang dari ibumu yang selalu dirundung sengsara… Setelah berpikir panjang Ibumencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri. Setiap kali menulis, setiap itu pula goresan tulisan terhalangi oleh tangis,dan setiap kali menitikkan air mata setiap itu pula hati terluka… 
Wahai anakku...
Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa,laki-laki yang cerdas dan bijak! Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun nantinya engkau remas kertas ini lalu engkau merobeknya, sebagaimana sebulumnya engkau telah remas hatiku dan telah engkau robek pula perasaanku.
Wahai anakku...


25 tahun  telah berlalu, dan  tahun-tahun  itu    merupakan  tahun kebahagiaan dalam kehidupanku. Suatu ketika dokter datang menyampaikan tentang kehamilanku dan semua   ibu sangat mengetahui arti kalimat tersebut. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalamdiri ini sebagaimana ia adalah awal mula dari perubahan fisik dan emosi. Semenjak kabargembira tersebut aku membawamu 9 bulan, tidur, berdiri, makan dan bernafas dalamkesulitan. Akan tetapi itu semua tidak mengurangi cinta dan kasih sayangku kepadamu,bahkan ia tumbuh bersama berjalannya waktu.
Aku memandangmu, wahai anakku! Pada kondisi lemah di atas lemah, bersamaan denganitu aku begitu gembira tatkala merasakan tendangan kakimu atau geliat badanmu dalamperutku. Aku merasa puas setiap aku menimbang diriku, karena semakin hari semakinbertambah berat perutku, berarti engkau sehat wal afiat dalam rahimku.
Penderitaan yang berkepanjangan menderaku, sampailah saat itu, ketika fajar padamalam itu, yang aku tidak dapat tidur dan memejamkan mataku barang sekejap pun. Akumerasakan sakit yang tidak tertahankan dan rasa takut yang tidak bisa dilukiskan.

Sakit itu terus berlanjut sehingga membuatku tidak lagi dapat menangis. Sebanyak itupula aku melihat kematian menari-nari dipelupuk mataku, hingga tibalah waktunya engkaukeluar ke dunia.
Engkaupun lahir… Tangisku bercampur dengan tangismu, air mata kebahagiaan senantiasamenetes dalam keharuan dan kebahagiaan. Dengan itu semua, sirna semua keletihan dankesedihan, hilang semua sakit dan penderitaan, bahkan kasihku kepadamu semakinbertambah dengan bertambah kuatnya rasa sakit. Aku raih dirimu sebelum aku meraih minuman, aku peluk cium dirimu sebelum meneguk satu tetes air yang ada dikerongkonganku.
Wahai anakku… 
Telah berlalu tahun dari usiamu. Aku membawamu dengan hatiku dan memandikanmu dengan kedua tangan kasih sayangku. Saripati hidupku kuberikankepadamu. Aku tidak tidur demi tidurmu, berlatih demi kebahagiaanmu.

Harapanku pada setiap harinya; agar aku melihat senyumanmu. Kebahagiaanku setiapsaat adalah celotehmu dalam meminta sesuatu, agar aku berbuat sesuatu untukmu…Itulah kebahagiaanku!
Kemudian, berlalulah waktu, hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun bergantitahun. Selama itu pula aku setia menjadi pelayanmu yang tidak pernah lalai, menjadidayangmu yang tidak pernah berhenti, dan menjadi pekerjamu yang tidak pernahmengenal lelah serta mendoakan selalu kebaikan dan taufiq untukmu. Aku selalumemperhatikan dirimu hari demi hari hingga engkau menjadi dewasa. Badanmu yangtegap, ototmu yang kekar, kumis dan jambang tipis telah menghiasi wajahmu, telahmenambah ketampananmu. Tatkala itu aku mulai melirik ke kiri dan ke kanan demimencari pasangan hidupmu.
Semakin dekat hari perkawinanmu, semakin dekat pula hari kepergianmu. Saat itu pulahatiku mulai serasa teriris-iris, air mataku mengalir, entah apa rasanya hati ini. Bahagiatelah bercampur dengan duka, tangis telah bercampur pula dengan tawa. Bahagia karenaengkau mendapatkan pasangan dan sedih karena engkau pelipur hatiku akan berpisah denganku...

Waktu berlalu seakan-akan aku menyeretnya dengan berat. Kiranya setelah perkawinan itu aku tidak lagi mengenal dirimu, senyummu yang selama ini menjadi pelipur duka dan kesedihan, sekarang telah sirna bagaikan matahari yang ditutupi oleh kegelapan malam.Tawamu yang selama ini kujadikan buluh perindu, sekarang telah tenggelam seperti batuyang dijatuhkan ke dalam kolam yang hening, dengan dedaunan yang berguguran. Akubenar-benar tidak mengenalmu lagi karena engkau telah melupakanku dan melupakanhakku.Terasa lama hari-hari yang kulewati hanya untuk ingin melihat rupamu. Detik demi detikkuhitung demi mendengarkan suaramu. Akan tetapi penantian kurasakan sangat panjang.Aku selalu berdiri di pintu hanya untuk melihat dan menanti kedatanganmu. Setiap kaliberderit pintu aku manyangka bahwa engkaulah orang yang datang itu.Akan tetapi, semua itu tidak ada. Penantianku sia-sia dan harapanku hancur berkeping,yang ada hanya keputusasaan. Yang tersisa hanyalah kesedihan dari semua keletihanyang selama ini kurasakan. Sambil menangisi diri dan nasib yang memang telahditakdirkan oleh-Nya.

 Anakku...
ibumu ini tidaklah meminta banyak, dan tidaklah menagih kepadamu yangbukan-bukan. Yang Ibu pinta, jadikan ibumu sebagai sahabat dalam kehidupanmu.Jadikanlah ibumu yang malang ini sebagai pembantu di rumahmu, agar bisa juga akumenatap wajahmu, agar Ibu teringat pula dengan hari-hari bahagia masa kecilmu.Dan Ibu memohon kepadamu, Nak !
Janganlah engkau memasang jerat permusuhandenganku, jangan engkau buang wajahmu ketika Ibu hendak memandang wajahmu!
 
Yang Ibu tagih kepadamu, jadikanlah rumah ibumu, salah satu tempat persinggahanmu,agar engkau dapat sekali-kali singgah ke sana sekalipun hanya satu detik. Jangan jadikania sebagai tempat sampah yang tidak pernah engkau kunjungi, atau sekiranya terpaksaengkau datangi sambil engkau tutup hidungmu dan engkaupun berlalu pergi.

Anakku...
telah bungkuk pula punggungku. Bergemetar tanganku, karena badanku telahdimakan oleh usia dan digerogoti oleh penyakit… Berdiri seharusnya dipapah, dudukpunseharusnya dibopong, sekalipun begitucintaku kepadamu masih seperti dulu… Masih seperti lautan yang tidak pernah kering.Masih seperti angin yang tidakpernah berhenti.Sekiranya engakau dimuliakan satu hari saja oleh seseorang, niscaya engkau akan balaskebaikannya dengan kebaikan setimpal. Sedangkan kepada ibumu… Manabalasbudimu,nak!?
Mana balasan baikmu! Bukankah air susu seharusnya dibalas dengan air susu serupa?!
Akan tetapi kenapa nak !?

Susu yang Ibu berikan engkau balas dengan tuba. BukankahAllah ta’ala telah berfirman,
 “Bukankah balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula?!” (QS. Ar Rahman: 60)
Sampai begitu keraskah hatimu, dan sudah begitu jauhkah dirimu?! Setelah berlalunyahari dan berselangnya waktu?!

Wahai anakku...
setiap kali aku mendengar bahwa engkau bahagia dengan hidupmu, setiapitu pula bertambah kebahagiaanku. Bagaimana tidak, engkau adalah buah dari keduatanganku, engkaulah hasil dari keletihanku. Engkaulah laba dari semua usahaku! Kiranyadosa apa yang telah kuperbuat sehingga engkau jadikan diriku musuh bebuyutanmu?!Pernahkah aku berbuat khilaf dalam salah satu waktu selama bergaul denganmu, ataupernahkah akuberbuat lalai dalam melayanimu?Terus, jika tidak demikian, sulitkah bagimu menjadikan statusku sebagai budak danpembantu yang paling hinadari sekian banyak pembantumu . Semua mereka telah mendapatkan upahnya!? Mana upah yang layak untukku wahai anakku!..

Dapatkah engkau berikan sedikit perlindungan kepadaku di bawah naungan kebesaranmu?Dapatkahengkau menganugerahkan sedikit kasih sayangmu demi mengobati derita orang tua yangmalang ini? SedangkanAllah ta’ala mencintai orang yang berbuat baik.

Wahai anakku!! Aku hanya ingin melihat wajahmu, dan aku tidak menginginkan yang lain.

Wahai anakku! Hatiku teriris, air mataku mengalir, sedangkan engkau sehat wal afiat.Orang-orang sering mengatakan bahwa engkau seorang laki-laki supel, dermawan, danberbudi.

Anakku… 
Tidak tersentuhkah hatimu terhadap seorang wanita tua yang lemah, tidakterenyuhkah jiwamumelihat orang tua yang telah renta ini, ia binasa dimakan oleh rindu, berselimutkan

kesedihan dan berpakaian kedukaan!? Bukan karena apa-apa?! Akan tetapi hanya karenaengkau telah berhasil mengalirkan air matanya… Hanya karena engkau telahmembalasnya dengan luka di hatinya… hanya karena engkau telah pandai menikamdirinya dengan belati durhakamu tepat menghujam jantungnya… hanya karena engkautelah berhasil pula memutuskan tali silaturrahim?!

Wahai anakku...
ibumu inilah sebenarnya pintu surga bagimu. Maka titilah jembatan itumenujunya, lewatilah jalannya dengan senyuman yang manis, pemaafan dan balas budiyang baik. Semoga aku bertemu denganmu di sana dengan kasih sayang Allah ta’ala,sebagaimana dalam hadits:
 “Orang tua adalah pintu surga yang di tengah. Sekiranya engkau mau, maka sia-siakanlah pintuitu atau jagalah!!” (HR. Ahmad)

Anakku...
Aku sangat mengenalmu, tahu sifat dan akhlakmu. Semenjak engkau telahberanjak dewasa saat itu pulatamak dan labamu kepada pahala dan surga begitu tinggi. Engkau selalu bercerita tentangkeutamaan shalat berjamaah dan shaf pertama. Engkau selalu berniat untuk berinfak danbersedekah.Akan tetapi,
anakku! Mungkin ada satu hadits yang terlupakan olehmu! Satu keutamaanbesar yang terlalaikan olehmu yaitu bahwa Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihiwa sallam, “Wahai Rasulullah, amal apa yang paling mulia? Beliau bersabda: “Shalat padawaktunya”, aku berkata: “Kemudian apa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Berbakti kepadakedua orang tua”, dan aku berkata: “Kemudian, wahai Rasulullah!” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah”, lalu beliau diam. Sekiranya aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menjawabnya.(Muttafaqun ‘alaih)

Wahai anakku!!... Ini aku, pahalamu, tanpa engkau bersusah payah untuk memerdekakanbudak atau berletih dalam berinfak. Pernahkah engkau mendengar cerita seorang ayahyang telah meninggalkan keluarga dan anak-anaknya dan berangkat jauh dari negerinyauntuk mencari tambang emas?! Setelah tiga puluh tahun dalam perantauan, kiranya yangia bawa pulang hanya tangan hampa dan kegagalan. Dia telah gagal dalam usahanya.Setibanya di rumah, orang tersebut tidak lagi melihat gubuk reotnya, tetapi yangdilihatnya adalah sebuah perusahaan tambang emas yang besar. Berletih mencari emas dinegeri orang kiranya, di sebelah gubuk reotnya orang mendirikan tambang emas.Begitulah perumpamaanmu dengan kebaikan. Engkau berletih mencari pahala, engkautelah beramal banyak, tapi engkau telah lupa bahwa di dekatmu ada pahala yang mahabesar. Di sampingmu ada orang yang dapat menghalangi atau mempercepat amalmu.Bukankah ridhoku adalah keridhoan Allah ta’ala, dan murkaku adalah kemurkaan-Nya?

Anakku,... yang aku cemaskan terhadapmu, yang aku takutkan bahwa jangan-janganengkaulah yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:
 “Merugilah seseorang, merugilah seseorang, merugilah seseorang”, dikatakan, “Siapa dia,wahaiRasulullah?, Rasulullah menjawab, “Orang yang mendapatkan kedua ayah ibunya ketika tua,dan tidak memasukkannya ke surga”. (HR. Muslim)

Anakku… Aku tidak akan angkat keluhan ini ke langit dan aku tidak adukan duka inikepada Allah, karena sekiranya keluhan ini telah membumbung menembus awan,melewati pintu-pintu langit, maka akan menimpamu kebinasaan dan kesengsaraan yang tidak ada obatnya dan tidak ada dokter yang dapatmenyembuhkannya. Aku tidak akan melakukannya,
Nak !Bagaimana aku akanmelakukannya sedangkan engkau adalah jantung hatiku… Bagaimanaibumu ini kuat menengadahkan tangannya ke langit sedangkan engkau adalah pelipurlaraku. Bagaimana Ibutega melihatmu merana terkena do’a mustajab, padahal engkau bagiku adalahkebahagiaan hidupku.

Bangunlah Nak!...
Uban sudah mulai merambat di kepalamu. Akan berlalu masa hingga engkau akan menjaditua pula, dan al jaza’ min jinsil amal… “Engkau akan memetik sesuai dengan apa yangengkau tanam…” Aku tidak ingin engkau nantinya menulis surat yang sama kepada anak-anakmu, engkau tulis dengan air matamu sebagaimana aku menulisnya dengan air mataitu pula kepadamu.

Wahai anakku... 
bertaqwalah kepada Allah pada ibumu, peganglah kakinya!! Sesungguhnya surga di kakinya. Basuhlah air matanya, balurlah kesedihannya, kencangkan tulangring kihnya, dan kokohkan badannya yang telah lapuk.
Anakku... 
Setelah engkau membacasurat ini,terserah padamu! Apakah engkau sadar dan akan kembali atau engkau inginmerobeknya...




Wassalam,
Ibumu

Mp3 nya bisa di Dowload di Sini


Dikutip kembali oleh : Abul fida' 
di malam yang sunyi
berbah indah, Yogyakarta 03:30 AM  20/04-2012

Sumber: http://www.scribd.com/averozika/d/78280425-Kutitip-Surat-Ini-Untukmu-Ustadz-Armen-Halim-Naro

 




Rabu, 08 Februari 2012

Sekilas tentang 4 sifat Manusia; Melankolis, Plegmatis, Sanguis, Korelis

Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh.
Hmm... baru dateng di kampung tercinta Banjarsari,ciamis jabar, haha...walaupun agak kampung sedikit ternyata masih bisa internetan, ahah kan internet untuk rakyat kata provider A*is, #walaupun akau gak pake itu, aku pake yg I hate slow itu loh,...ternyata ada sinyal di sni, ya alham dulillah lah, jadi bisa ngeblog dlu deh bentar.

Begini, tadi saya baca status tmen saya Mas Jagan yaitu tentang "Plegmatis" terus ko ada kepikiran Untuk Googling , eh terus saya ter "inspirasi" alangkah baiknya saya tulis saja di blog saya ini, sekalian sedikit Muroja'ah mata kuliah Psikologi supaya tetap inget dan tidak lupa. ya waloupun campur.. (campur Copas) hehe...

langsung aja ya....






>Yang pertama
- Melankolis, si Sempurna-
 
Melankolis si Sempurnaaaaa. ada 4 sifat manusia selain melankolis, korelis, sanguis dan plegmatis nanti satu persatu akan dibahas deh. melankolis duluan, sesuai sifat saya :malu:.
 .
Melankolis, kalau nemu temen orangnya pemikir, sensitip, romantis, teratur (kalau saiya sih ancur :ngakak), bisa dipastikan 99.99 persen dia tipe orang melankolis. si melankolis mempunyai rasa empati yang tinggi, tak jarang kalau ada temen yang ada masalah dialah orang pertama yang merasakanya bahkan menjadi pendengar yang baik. selain berempati, melankolis juga romantis banget, jadin kaya bikin puisi, jadi malu saya ahahah...:.
 .
si melankolis ternyata punya bakat perfeksionis harus sempurnaaa. saya juga kadang kalau ada yang kurang misalkan dalam tulisan ini bakalan mengeditnya hingga ratusan kali (lebay, maklum lah melankolis :D ). dia juga tipe pemikir (entah kenapa agak beda dengan saya, kalau saya kadang bertindak baru berfikir :D ), orang bertipe ini cenderung mempunyai rasa seni yang tinggi, suka akan gambar, grafik dll, cukup berbakat menjadi seorang seniman entah musik atau pelukis, tapi yang jelas lukisan saia jelek.
Mereka juga kadang suka sekali namanya berkorban, bahkan mengorbankan diri mereka sendiri demi orang lain, tidak suka menonjolkan diri a.k.a low profile lebih memilih bekerja dibalik layar, keknya nggak mau terkenal.
 .
ok, sudah cukup membanggakan diri sebagai melankolis. sekarang kita bahas sisi jeleknya, hehehehe. tipe melankolis orangnya super sensitif, bahkan anda tiup rasanya kayak ditabok hehehehe. mereka suka yang namanya menyendiri, kadang juga terjebak dimasalalu dengan ratusan kisah sedih sambil meratapi nasip dan suka membesar besarkan masalah, mengapaaaaaaaa aku beginiii.
 .
melankolis umumnya tertutup, kalau ada masalah biasanya diumpetin, kalaupun dibagi, pastilah dibagi dengan orang yang paling diapercaya entah keluarga ataupun teman (so guys, kalau anda dicurhati sama melankolis dijaga baik baik kepercayaanya :) ). mereka juga kadang suka meremehkan diri mereka sendiri, padahal apa yang dikerjakanya mungkin lebih bagus dengan orang lain, istilahnya rumput tetangga lebih hijau dan juga takut kegagalan pikoke pikiranya negatip mulu nggak ada motivasi. idealis, kalau dirasa sesuatu tidak sesuai kehendaknya mereka kadang suka ngedumel.

 Nih ana kasih sedikit rincian sifat yang satu ini:
MELANKOLIS:

KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain


KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan
 
>Yang kedua 
-Plegmatis, si Pencinta Damai

Sekarang kita bahas si cinta damai dulu deh, yang di sukai sama Mas Jagan tadi… agak sulit sih menjelaskan sifat yang bukan sifatnya sendiri, tapi gpp lah nggak ada salahnya dicoba. kaum plegmatis umumnya menghindari konflik a.k.a netral, bagi mereka Perdamaian itu nomer 1, perdamaian perdamaian, perdamaian peeerdamaian..
 .
Mereka juga baik hati, pribadinya tenang rendah hati dan juga penyabar, terlihat kalem. kalau digabung sama sifat diatas, keknya kerjaan yang cocok jadi diplomat aja deh. banyak dari tipe Plegmatis mempunyai daya humor yang tinggi, menyenangkan untuk diajak gaul.
 .
Nah, kalau tadi dalam si melankolis cenderung memilih sendiri, si plegmatis mereka tipe pendegar, jadi kalau misalkan ada orang yang berbicara anda memperhatikan seorang teman asik mendengarkan dialah si plegmatis. so, mau curhat, pilihlah orang dengan sifat plegmatis :D .
 .
ok, sekarang buruknya neh, orang plegmatis orang simple, nggak mau melibatkan diri dalam konflik bahkan konflik di dirinya sendiri alias pengen mudahnya kalau ada yang mudah ngapain dipersulit?, kalau disuruh mengambil keputusan sering kali ditunda tunda, jadi punya temen plegmatis keknya harus dicambukin biar jalan, apalagi sifat nggak bersemangat dan malesnya yang nggak ketulungan, heheheh.
 .
selain males, suka menunda nunda dan ambil enaknya ternyata mereka juga kikir, sedikit egois dan penakut.

 Nih ana kasih sedikit rincian sifat yang satu ini:
PLEGMATIS:

KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai

KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.

>Yang ketiga 
-Sanguis, si Superstar-

Kita bahas si superstar nih, orang dengan tipe sanguis terkenal dengan banyak omongnya, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mengusasai pembicaraan. sanguis memiliki hasrat untuk bersenang senang yang tinggi, mereka suka akan ketenaran, perhatian, kasih sayang, dan dukungan dari orang lain.
 .
tipe sanguis juga memiliki rasa optimistis yang tinggi, humoris dan mudah bergaul, emosi mereka juga seperti Plegmatis yaitu cepat berubah, sesaat mereka bisa terlihat bahagia namun beberapa saat kemudian menangis bombay. mereka juga senang mengutarakan joke sehingga membuat orang orang disekitarnya senang.
 .
negatifnya, orang tipe sanguis umumnya berfikiran pendek, sulit berkonsentrasi dan tidak teratur. mereka dapat stres jika terjebak dalam situasi yang mana hidupnya terasa tidak menyenangkan karna orang sanguis takut untuk tidak populer. so, jadi kalau misalkan dalam sebuah kelompok ada orang yang banyak omong, dialah si Superstar.

Nih ana kasih sedikit rincian sifat yang satu ini:
SANGUINIS:

KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan

KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.

>Yang keempat 
-Koleris, si Kuat-

masuk ke bagian terakhir nih, kita bahas si kuat, orang tipe ini biasanya suka mengatur dan memerintah orang, dia nggak mau ada orang berdiam diri saja sementara dia sibuk kerja/beraktivitas. orang korelis suka akan tantangan, sang suka berpetualang, mereka juga tegas. tak heran banyak dari usahanya yang sukses karna memang sifatnya yang juga pantang menyerah dan juga mengalah.
 .
sisi negatifnya, mereka orang yang tidak sabaran, segalanya harus cepat karna memang sifat keproduktivitasnya yang tinggi. mereka juga gampang sekali marah, dan suka berprilaku kasar. jadi kalau nemu temen kerjanya uring uringan, suka berkata kasar dan gampang marah, dialah Koleris.
 .
mereka juga suka akan kontoversi dan pertengkaran, bertolak belakang dengan dengan plegmatis yang cinta damai. sifat mereka juga kurang bersimpatin dengan sesama suka memanipulasi orang lain dan memperalat orang lain dan juga kalau salah, susah banget meminta maaf.
 .
Orang koleris sedikit mirip dengan sanguis mereka gampang bergaul dan optimistis. mereka juga bisa berkomunikasi dengn baik dan terbuka dengan orang lain, hmm tipe orang seperti ini cocok sebagai pemimpin

 Nih ana kasih sedikit rincian sifat yang satu ini:
KOLERIS

KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat

KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah “tuhan”-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer

Kurang Lebinya seperti itu....
Nah selanjutnya Termasuk tipe apakah kita...? hehe..
Semoga bermanfaat
 
CIkohkol, Ciamis, Banjarsari, Rabu/ 08:32 PM,  08/Feb/2011






 











Sabtu, 21 Januari 2012

Quantum Learning

asslamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
dari pada bengong aku mau share lagi tentang pembahasan Quantum. ini yg aku bahas Quantum learning yaitu strategi pembelajara untuk peserta didik dan masyarakat.
langsung aja kita mulai 
 
Strategi pembelajaran Quantum Learning:
                Sperti yang kita ketahui akhir-akhir ini bahwa perkembangan teknologi yg begiru pesat, teknilogi yang kemarin kita anggap canggih/ modern, sekarang sudah ketinggalan /sudah mulai basi.
Taknologi baru terutama multimedia yg mempunyai peranan penting terhadap pembelajaran, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif dan tidak membosankan, dan multi media juga dapat membuat lebih efektif menurut sebagian para pengajar.
                Dan ada beberapa teori pembelajaran yg bisa kita terapkan pada strategi ini, diantaranya adalah:
1-      Teori otak kanan dan otak kiri

Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.

Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.


Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu mempunyai kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hampir semua proses pemikiran.

Berdasarkan kekuatan fungsi masing-masing, berarti, kedua fungsi otak manusia itu sangat diperlukan dalam menghadapi hidup. Begitu pula, bagi siswa, pembiasaan penggunaan kedua fungsi otak itu sangat bermanfaat dalam perjalanan dirinya menuju kedewasaan. Dengan begitu, guru/dosen/Trainer dalam mengajar di kelas, metode apapun yang digunakan, sebaiknya berbasis otak kanan dan kiri.
2-      Teori otak Triune (3 in 1)

Otak memegang peranan yang sangat penting dalam struktur tubuh manusia. Otak adalah organ yang unik dan dahsyat, tempat diaturnya proses berpikir, berbahasa, kesadaran emosi dan kepribadian. Menurut teori otak Triune (“Triune” berarti “Three in One”), otak manusia mempunyai tiga bagian yang terpisah (meskipun saling berhubungan), yaitu: otak reptil, sistem limbik (otak tengah), dan neokorteks.
Otak Reptil. Ini adalah bagian otak paling sederhana (dinamakan demikian karena reptil pun memilikinya). Tugas utamanya adalah mempertahankan diri (meskipun itu bukan satu-satunya bagian otak yang menjalankan tugas ini). Otak ini menguasai fungsi-fungsi otomatis seperti degupan jantung dan sistem peredaran darah. Di sinilah pusat perilaku naluriah dan repetitif yang cenderung mengikuti contoh dan rutinitas secara membuta dan ritualistis. Otak reptil diyakini sebagai bagian otak yang terlibat dalam perjuangan kekuasaan hierarkis. Ia tahu cara menipu jika diperlukan demi kelangsungan hidupnya. Ini adalah otak hewan.
Sistem Limbik. Ini adalah otak tengah yang memainkan peranan besar dalam hubungan manusia dan dalam emosi. Ini adalah otak sosial dan emosional. Di otak ini juga terkandung sarana yang penting untuk ingatan jangka panjang.
Neokorteks. Ini adalah topi otak, penutup yang melilit berupa zat berwarna kelabu yang merupakan 80-85% dari massa otak. Otak ini mempunyai banyak fungsi tingkat tinggi seperti berbahasa, berpikir abstrak, memecahkan masalah, merencanakan ke depan, bergerak dengan baik, dan berkreasi. Itulah yang membuat kita manusia, unik.
Otak yang saling terkait. Ketiga bagian otak ini saling terkait dalam satu organisme menyeluruh dan sering saling terlibat dalam suatu tugas yang kompleks, rumit, dan menentukan. Tak satupun dari ketiga bagian ini yang bekerja sendiri Sepanjang waktu di dalam otak terjadi pertukaran dan saling bantu yang berlangsung terus-menerus.

3-      Pilihan modalitas ( Fisual, Audiutorial, dan Kinestetik)

Dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3 modalitas belajar seseorang yaitu : “modalitas visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modlaitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.

1. Visual (belajar dengan cara melihat)

Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)


Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

4-      Teori Kecerdasan ganda
Implementasi teori kecerdasan ganda dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan komponen-komponen sistem persekolahan sebagai berikut :
Orang tua murid
Guru
Kurikulum dan fasilitas
Sistem penilaian
Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan ganda yang dimiliki oleh siswa merupakan hal yang sangat penting. Faktor ini akan sangat menentukan dalam merencanakan proses belajar yang harus ditempuh oleh siswa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengenali kecerdasan spesifik yang dimiliki oleh siswa. Semakin dekat hubungan antara guru dengan siswa, maka akan semakin mudah bagi para guru untuk mengenali karakteristik dan tingkat kecerdasan siswa.
Setelah mengetahui kecerdasan setiap individu siswa, maka  langkah – langkah berikutnya adalah merancang kegiatan pembelajaran. Armstrong (2004) mengemukakan proporsi waktu yang dapat digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda yaitu :
30 % pembelajaran langsung -30 % belajar kooperatif -30% belajar independent

Jenis-jenis Kecerdasan Dasar:
Howard Gardner (1983) mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tujuh jenis kecerdasan dasar yaitu :
1-      Kecerdasan bahasa
2-      Kecerdasan matematis logis
3-      Kecerdasan spasial
4-      Kecerdasan kinestetis jasmani
5-      Kecerdasan musikal
6-      Kecerdasan interpersonal
7-      Kecerdasan  intrapersonal

5-      Pendidikan Holistik (Menyeluruh)
Pendidikan holistik adalah pendidikan yang bertujuan memberi kebebasan anak didik untuk mengembangkan diri tidak saja secara intelektual, tapi juga memfasilitasi perkembangan jiwa dan raga secara keseluruhan sehingga tercipta manusia Indonesia yang berkarakter kuat yang mampu mengangkat harkat bangsa. Mewujudkan manusia merdeka seperti ungkapan Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, "Manusia merdeka yaitu manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri."
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
6-      Belajar Berdasarkan Pengalaman
Pada umumnya Siklus Belajar Dari Pengalaman ini telah banyak dipergunakan oleh berbagai kalangan baik di dalam lembaga Pendidikan dan Latihan di berbagai instansi pemerintah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di dalam berbagai proyek
7-      Simulasi atau Permainan

Model pembalajaran simulasi merupakan model pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap keadaan sekelilingnya atau proses. Model pembelajaran ini dirancang untk siswa mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi mereka serta untuk memperoleh konsep keterampilan pembuatan keputusan.

Jumat, 20 Januari 2012

QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING


MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI
QUANTUM TEACHING AND LEARNING


Disusun oleh kelompok 5 :
Yogi Saputra                                       (20090720025)
Wildana Husada                                 (20090720027)
Ibnu Syarif Hidayat                            (20090720001)
Hamdan Isnan Nugroho                     (20090720071)
Muhammad Rizal Arif Rahman           (20090720031)
Iqbal Abdul Jabbar                             (20100720076)


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (2005: 65-66).
Upaya pembaharuan pendidikan sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, adalah reorientasi pendidikan ke arah pendidikan berbasis kompetensi. Di dalam pembelajaran berbasis kompetensi tersebut tersirat adanya nilai-nilai pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, sebagai pribadi yang integral, produktif, kreatif dan memiliki sikap kepemimpinan dan berwawasan keilmuan sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Indikator ini akan terwujud apabila diiringi dengan upaya peningkatan mutu dan relevansi sumber daya manusia (SDM) melalui proses pada berbagai jenjang pendidikan.
Di kalangan umum, terutama siswa sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi, belajar tidak pernah menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka, belajar dipandang sebagai musuh yang patut dijauhi, kini belajar adalah hal yang menyenangkan dan nyaman tanpa perasaan cemas, takut, dan lelah dengan panduan dari pembelajaran learning. Oleh karena itu, penulis memberi judul pada makalah ini “Quantum Teaching dan Quantum Learning”.

B. Rumusan Masalah
Sejalan dengan itu, makalah ini mencoba memaparkan ihwal pembelajaran quantum secara relatif utuh dan lengkap agar kita dapat mengenalinya lebih baik dan mampu menempatkannya secara proporsional di antara pelbagai falsafah dan metodologi pembelajaran lainnya yang sekarang juga berkembang dan populer di Indonesia. Secara berturut-turut, tulisan ini memaparkan:
A. Sejarah pembelajaran quantum
B. Arti quantum teaching
C. Perbedaan quantum teaching dan quantum learning
D. Paradigma pembelajaran quantum
E. Prinsip quantum teaching
F. Strategi pembelajaran quantum learning



BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pembelajaran Quantum
Tokoh utama di balik pembelajaran adalah Bobbi DePorter, seorang ibu rumah tangga yang kemudian terjun di bidang bisnis properti dan keuangan, dan setelah semua bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti bidang pembelajaran. Dialah perintis, pencetus, dan pengembang utama pembelajaran. Semenjak tahun 1982 DePorter mematangkan dan mengembangkan gagasan pembelajaran di Super Camp, sebuah lembaga pembelajaran yang terletak Kirkwood Meadows, Negara Bagian California, Amerika Serikat. Super Camp sendiri didirikan atau dilahirkan oleh Learning Forum, sebuah perusahahan yang memusatkan perhatian pada hal-ihwal pembelajaran guna pengembanga potensi diri manusia. Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama Eric Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon, dan Sarah Singer Nourie, DePorter secara terprogram dan terencana mengujicobakan gagasan-gagasan pembelajaran kepada para remaja di Super Camp selama tahun-tahun awal dasawarsa 1980an.
Dia belajar dari Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “Suggestology” atau “Suggestopedia”. Prinsipnya adalah bahwa Sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun dapat ,memberikan sugesti positif ataupun negatif. Istilah lain dari suggestology adalah accelerated learning ( pemercepatan belajar).
Kemudian metode pembelajaran merambah ke berbagai tempat dan bidang kegiatan manusia, mulai lingkungan pengasuhan di rumah (parenting), lingkungan bisnis, lingkungan perusahaan, sampai dengan lingkungan kelas (sekolah). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pembelajaran merupakan falsafah dan metodologi pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara khusus diperuntukkan bagi pengajaran di sekolah.
Falsafah dan metodologi pembelajaran yang telah dikembangkan, dimatangkan, dan diujicobakan tersebut selanjutnya dirumuskan, dikemukakan, dan dituliskan secara utuh dan lengkap dalam buku Learning.
Teaching dan Learning merupakan model pembelajaran yang sama-sama dikemas Bobbi DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar melalui berbuat. Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya. Pola Teaching terangkum dalam konsep TANDUR, yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Sementara itu, Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat, menyenangkan, dan berkesan. Jadi, Teaching diperuntukkan guru dan Learning diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar. Sebagai guru, Ibu tentunya perlu mendalami keduanya agar bisa menyerap konsep secara utuh dan terintegrasi.
Dalam Teaching, guru sangat diharapkan sebagai aktor yang mampu memainkan berbagai gaya belajar anak, mengorkestrakan kelas, menghipnotis kelas dengan daya tarik, dan menguatkan konsep ke dalam diri anak. Prinsipnya, bawalah dunia guru ke dunia siswa dan ajaklah siswa ke dunia guru. Dalam Teaching, tidak ada siswa yang bodoh, yang ada adalah siswa yang belum berkembang karena titik sentuhnya belum cocok dengan titik sentuh yang diberikan guru. Berarti, guru perlu penyesuaian sesuai dengan kondisi siswa dengan berpedoman pada segalanya bertujuan, segalanya berbicara, mengalami sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan rayakan.
Learning merupakan strategi belajar yang bisa digunakan oleh siapa saja selain sisiwa dan guru karena memberikan gambaran untuk mendalami apa saja dengan cara mantap dan berkesan. Caranya, seorang pembelajar harus mengetahui terlebih dahulu gaya belajar, gaya berpikir, dan situasi dirinya. Dengan begitu, pembelajar akan dengan cepat mendalami sesuatu. Banyak orang yang telah merasakan hasilnya setelah mengkaji sesuatu dengan cara Learning. Segalanya dapat dengan mudah, cepat, dan mantap dikaji dan didalami dengan suasana yang menyenangkan.
Konsep itu sukses diterapkan di Super Camp, lembaga kursus yang dibangun de Porter. Dilakukan sebuah penelitian untuk disertasi doktroral pada 1991, yang melibatkan sekitar 6.042 responden. Dari penelitian itu, Super Camp berhasil mendongkrak potensi psikis siswa. Antara lain peningkatan motivasi 80%, nilai belajar 73% , meningkatkan harga diri 84% dan melanjutkan penggunaan keterampilan 98%. Persamaan Quantum Teaching ini diibaratkan mengikuti konsep Fisika Quantum yaitu:
E = mc2
E = Energi (antusiasme, efektivitas belajar-mengajar,semangat)
M = massa (semua individu yang terlibat, situasi, materi, fisik)
c = interaksi (hubungan yang tercipta di kelas)
Berdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.

B. Arti Quantum Teaching
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas.
Dalam Quantum Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar.
Dengan Quantum teaching kita dapat mengajar dengan memfungsikan kedua belahan otak kiri dan otak kanan pada fungsinya masing-masing. Penelitian di Universitas California mengungkapkan bahwa masing-masing otak tersebut mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda.
Otak kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi, dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan yang deduktif dan analitis. Bagian otak ini yang digunakan berpikir mengenai hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang warna dan irama.
Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang memerlukan kreativitas, orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan dimensi yang mengikat.

C. Perbedaan Quantum Teaching dan Quantum Learning
Quantum Teaching dan Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang sama-sama dikemas Bobbi DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar melalui berbuat. Quantum Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya. Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep TANDUR, yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Sementara itu, Quantum Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat, menyenangkan, dan berkesan. Jadi, Quantum Teaching diperuntukkan guru dan Quantum Learning diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar. Sebagai guru, Ibu tentunya perlu mendalami keduanya agar bisa menyerap konsep secara utuh dan terintegrasi.
Dalam Quantum Teaching, guru sangat diharapkan sebagai aktor yang mampu memainkan berbagai gaya belajar anak, mengorkestrakan kelas, menghipnotis kelas dengan daya tarik, dan menguatkan konsep ke dalam diri anak. Prinsipnya, bawalah dunia guru ke dunia siswa dan ajaklah siswa ke dunia guru. Dalam Quantum Teaching, tidak ada siswa yang bodoh, yang ada adalah siswa yang belum berkembang karena titik sentuhnya belum cocok dengan titik sentuh yang diberikan guru. Berarti, guru perlu penyesuaian sesuai dengan kondisi siswa dengan berpedoman pada segalanya bertujuan, segalanya berbicara, mengalami sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan rayakan.
Quantum Learning merupakan strategi belajar yang bisa digunakan oleh siapa saja selain sisiwa dan guru karena memberikan gambaran untuk mendalami apa saja dengan cara mantap dan berkesan. Caranya, seorang pembelajar harus mengetahui terlebih dahulu gaya belajar, gaya berpikir, dan situasi dirinya. Dengan begitu, pembelajar akan dengan cepat mendalami sesuatu. Banyak orang yang telah merasakan hasilnya setelah mengkaji sesuatu dengan cara Quantum Learning. Segalanya dapat dengan mudah, cepat, dan mantap dikaji dan didalami dengan suasana yang menyenangkanTeaching dan Learning merupakan model pembelajaran yang sama-sama dikemas Bobbi DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar melalui berbuat.
1)      Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya. Pola Teaching terangkum dalam konsep TANDUR, yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
2)      Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat, menyenangkan, dan berkesan.Pola Teaching terangkum dalam konsep AMBAK yakni Apa Manfaatnya Bagiku.
Jadi, Teaching diperuntukkan guru dan Learning diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar.

D. Paradigma Belajar Model Quantum Learning
Dalam belajar model Quantum Learning agar dapat berjalan dengan benar ini paradigma yang harus dianut oleh siswa dan guru adalah sebagai berikut :
a.       Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga bisa saling berfungsi sebagai fasilitator.
b.      Bagi kebanyakan orang belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu formal, penataan duduk setengah melingkar tanpa meja, penataan sinar atau cahaya yang baik sehingga peserta merasa santai dan relak.
c.       Setiap orang mempunyai gaya belajar, bekerja dan berpikir yang unik dan berbeda yang merupakan pembawaan alamiah sehingga kita tidak perlu merubahnya dengan demikian perasaan nyaman dan positif akan terbentuk dalam menerima informasi atau materi yang diberikan oleh fasilitator.
d.      Modul pelajaran tidak harus rumit tapi harus dapat disajikan dalam bentuk sederhana dan lebih banyak kesuatu kasus nyata atau aplikasi langsung.

E. Prinsip-prinsip Quantum Teaching, yaitu :
1)      Segalanya berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.
2)      Segalanya bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang kita ajarkan.
3)      Pengalaman sebelum konsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh banyak konsep.
4)      Akui setiap usaha, menghargai usaha siswa sekecil apa pun.
5)      Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi tepuk tangan, berkata: bagus!, baik!, dll.

F. Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching yang dikenal sebagai TANDUR
1)      TUMBUHKAN. Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaat Bagiku ” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar.
2)      ALAMI. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
3)      NAMAI. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebuah “masukan”.
4)      DEMONSTRASIKAN. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk ‘menunjukkan bahwa mereka tahu”.
5)      ULANGI. Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan , “Aku tahu dan memang tahu ini”.
6)      RAYAKAN. Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan

Prinsip dapat berarti:
1)      aturan aksi atau perbuatan yang diterima atau dikenal
2)      sebuah hukum, aksioma, atau doktrin fundamental. Pembelajaran juga dibangun di atas aturan aksi, hukum, aksioma, dan atau doktrin fundamental mengenai dengan pembelajaran dan pembelajar. Setidak-tidaknya ada tiga macam prinsip utama yang membangun sosok pembelajaran . Ketiga prinsip utama yang dimaksud sebagai berikut.
a.       Prinsip utama pembelajaran berbunyi: Bawalah Dunia Mereka (Pembelajar) ke dalam Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita (Pengajar) ke dalam Dunia Mereka (Pembelajar). Setiap bentuk interaksi dengan pembelajar, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode pembelajaran harus dibangun di atas prinsip utama tersebut. Prinsip tersebut menuntut pengajar untuk memasuki dunia pembelajar sebagai langkah pertama pembelajaran selain juga mengharuskan pengajar untuk membangun jembatan otentik memasuki kehidupan pembelajar. Untuk itu, pengajar dapat memanfaatkan pengalaman-pengalaman yang dimiliki pembelajar sebagai titik tolaknya. Dengan jalan ini pengajar akan mudah membelajarkan pembelajar baik dalam bentuk memimpin, mendampingi, dan memudahkan pembelajar menuju kesadaran dan ilmu yang lebih luas. Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, maka baik pembelajar maupun pembelajar akan memperoleh pemahaman baru. Di samping berarti dunia pembelajar diperluas, hal ini juga berarti dunia pengajar diperluas. Di sinilah Dunia Kita menjadi dunia bersama pengajar dan pembelajar. Inilah dinamika pembelajaran manusia selaku pembelajar.
b.      Dalam pembelajaran juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran merupakan permainan orkestra simfoni. Selain memiliki lagu atau partitur, pemainan simfoni ini memiliki struktur dasar chord. Struktur dasar chord ini dapat disebut prinsip-prinsip dasar pembelajaran . Prinsip-prinsip dasar ini ada lima macam berikut ini.
1.      Ketahuilah bahwa Segalanya Berbicara Dalam pembelajaran quantum, segala sesuatu mulai lingkungan pembelajaran sampai dengan bahasa tubuh pengajar, penataan ruang sampai sikap guru, mulai kertas yang dibagikan oleh pengajar sampai dengan rancangan pembelajaran, semuanya mengirim pesan tentang pembelajaran.
2.      Ketahuilah bahwa Segalanya Betujuan Semua yang terjadi dalam proses pengubahan energi menjadi cahaya mempunyai tujuan. Tidak ada kejadian yang tidak bertujuan. Baik pembelajar maupun pengajar harus menyadari bahwa kejadian yang dibuatnya selalu bertujuan.
3.      Sadarilah bahwa Pengalaman Mendahului Penamaan Proses pembelajaan paling baik terjadi ketika pembelajar telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Dikatakan demikian karena otak manusia berkembang pesat dengan adanya stimulan yang kompleks, yang selanjutnya akan menggerakkan rasa ingin tahu.
4.      Akuilah Setiap Usaha yang Dilakukan dalam Pembelajaran Pembelajaran atau belajar selalu mengandung risiko besar. Dikatakan demikian karena pembelajaran berarti melangkah keluar dari kenyamanan dan kemapanan di samping berarti membongkar pengetahuan sebelumnya. Pada waktu pembelajar melakukan langkah keluar ini, mereka patut memperoleh pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka. Bahkan sekalipun mereka berbuat kesalahan, perlu diberi pengakuan atas usaha yang mereka lakukan.
5.      Sadarilah bahwa Sesuatu yang Layak Dipelajari Layak Pula Dirayakan Segala sesuatu yang layak dipelajari oleh pembelajar sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya. Perayaaan atas apa yang telah dipelajari dapat memberikan balikan mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan pembelajaran.
6.      Dalam pembelajaran juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Dengan kata lain, pembelajaran perlu diartikan sebagai pembentukan keunggulan. Oleh karena itu, keunggulan ini bahkan telah dipandang sebagai jantung fondasi pembelajaran .
Ada delapan prinsip keunggulan yang juga disebut delapan kunci keunggulan yang diyakini dalam pembelajaran . Delapan kunci keunggulan itu sebagai berikut :
1.      Terapkanlah Hidup dalam Integritas
Dalam pembelajaran, bersikaplah apa adanya, tulus, dan menyeluruh yang lahir ketika nilai-nilai dan perilaku kita menyatu. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar yang pada gilirannya mencapai tujuan belajar. Dengan kata lain, integritas dapat membuka pintu jalan menuju prestasi puncak.

2.      Akuilah Kegagalan Dapat Membawa Kesuksesan
Dalam pembelajaran, kita harus mengerti dan mengakui bahwa kesalahan atau kegagalan dapat memberikan informasi kepada kita yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut sehingga kita dapat berhasil. Kegagalan janganlah membuat cemas terus menerus dan diberi hukuman karena kegagalan merupakan tanda bahwa seseorang telah belajar.
3.      Berbicaralah dengan Niat Baik
Dalam pembelajaran, perlu dikembangkan keterampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung. Niat baik berbicara dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar pembelajar.
4.      Tegaskanlah Komitmen
Dalam pembelajaran, baik pengajar maupun pembelajar harus mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu, tetap pada rel yang telah ditetapkan. Untuk itu, mereka perlu melakukan apa saja untuk menyelesaikan pekerjaan. Di sinilah perlu dikembangkan slogan: Saya harus menyelesaikan pekerjaan yang memang harus saya selesaikan, bukan yang hanya saya senangi.
5.      Jadilah Pemilik
Dalam pembelajaran harus ada tanggung jawab. Tanpa tanggung jawab tidak mungkin terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu. Karena itu, pengajar dan pembelajar harus bertanggung jawab atas apa yang menjadi tugas mereka. Mereka hendaklah menjadi manusia yang dapat diandalkan, seseorang yang bertanggung jawab.
6.      Tetaplah Lentur
Dalam pembelajaran, pertahankan kemampuan untuk mengubah yang sedang dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pembelajar, lebih-lebih pengajar, harus pandai-pandai membaca lingkungan dan suasana, dan harus pandai-pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana diperlukan. Misalnya, di kelas guru dapat saja mengubah rencana pembelajaran bilamana diperlukan demi keberhasilan siswa-siswanya; jangan mati-matian mempertahankan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
7.      Pertahankanlah Keseimbangan
Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi, dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal. Tetap dalam keseimbangan merupakan proses berjalan yang membutuhkan penyesuaian terus-menerus sehingga diperlukan sikap dan tindakan cermat dari pembelajar dan pengajar.

G. Strategi Pembelajaran quantum Learning
Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalam pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort akan dapat digantikan dengan learning with fun. Apalagi dalam pembelajaran orang dewasa, learning with effort menjadi hal yang cukup menyulitkan untuk dilaksanakan karena berbagai faktor pembatas, seperti kemauan berusaha, mudah bosan dll. Jadi proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, tidak membosankan menjadi pilihan para guru/fasilitator. Jika situasi belajar seperti ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat membuat belajar lebih efektif menurut pendapat beberapa pengajar. Sedangkan Strategi pembelajaran yang lain, Seperti:
1.      Teori otak kanan/kiri
2.      Teori otak triune (3 in 1)
3. Pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)
4. Teori kecerdasan ganda
5. Pendidikan holistik (menyeluruh)
6. Belajar berdasarkan pengalaman
7. Belajar dengan symbol
8. Simulasi/permainan




BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran merupakan sebuah falsafah dan metodologi pembelajaran yang umum yang dapat diterapkan baik di dalam lingkungan bisnis, lingkungan rumah, lingkungan perusahanan, maupun di dalam lingkungan sekolah (pengajaran). Secara konseptual, falsafah dan metodologi pembelajaran membawa angin segar bagi dunia pembelajaran di Indonesia sebab karakteristik, prinsip-prinsip, dan pandangan-pandangannya jauh lebih menyegarkan daripada falsafah dan metodologi pembelajaran yang sudah ada (yang dominan watak behavioristis dan rasionalisme Cartesiannya).
Meskipun demikian, secara nyata, kebaikan falsafah dan metodologi pembelajaran ini masih perlu diuji dan dikaji lebih lanjut. Lebih-lebih kemungkinan penerapannya dalam lingkungan Indonesia baik lingkungan rumah, lingkungan perusahaan, lingkungan bisnis maupun lingkungan kelas/sekolah (baca: pengajaran). Khusus penerapannya di lingkungan kelas menuntut perubahan pola berpikir para pelaksana pengajaran, budaya pengajaran dan pendidikan, dan struktur organisasi sekolah dan struktur pembelajaran. Jika perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan niscaya pembelajaran dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal. Secara konseptual, falsafah dan metodologi pembelajaran membawa angin segar bagi dunia pembelajaran di Indonesia sebab karakteristik, prinsip-prinsip, dan pandangan-pandangannya jauh lebih menyegarkan daripada falsafah dan metodologi pembelajaran yang sudah ada (yang dominan watak behavioristis dan rasionalisme Cartesiannya).

B. Saran-saran
Demikian makalah ini penulis sampaikan. Penulis sadar bahwasanya makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA
De Porter,Bobbi. 2009. Learning. Bandung:KAIFA LEARNING
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit KAIFA.
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2000. Business: Membiasakan Bisnis secara Etis dan Sehat. Bandung: Penerbit KAIFA.
DePorter, Bobbi and Mike Hernacki, Quantum Learning, New York: Dell Publishing, 2001
DePorter, Bobbi, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie. 2001. Teaching: Mempraktikkan Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Penerbit KAIFA.